EKMA4315 - pengertian dan pengklasifikasian kos
PENGERTIAN DAN PENGKLASIFIKASIAN
KOS
Sebelum mempelajari
pengklasifikasian kos lebih dalam seperti yang sudah dijelaskan dalam
pembahasan sebelumnya, buku yang saya rangkum kembali ini menggunakan beberapa
istilah yang mungkin terasa tidak begitu familier ditelinga pembaca. Akan
tetapi, istilah istilah ini memiliki landasan penalaran yang sesuai dengan
istilah yang dipadankan dengan kata cost
dan telah tertera sejak 1984 dalam buku Norma Pemeriksaan Akuntansi yagn
diterbikan oleh IAI. Adapun beberapa istilah lain yang digunakan dapat dilihat
pada table 1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1
Tabel Istilah
Istilah
Asli
|
Istilah
yang tepat
|
Istilah
Umum
|
Cost
|
Kos
|
Biaya
|
Expense
|
Biaya
|
Beban
|
Product Cost
|
Kos produk
|
Harga Pokok Produk (HPP)
|
Production cost
|
Kos produksi
|
Biaya Produksi
|
Cost to acquire asset
|
Kos pemerolehan
|
Harga perolehan, harga pokok aset
|
Cost of goods (products) sold
|
Kos barang (produk)terjual
|
Harga pokok penjualan
|
Accumulated depreciation
|
Depresiasi akumulasi
|
Akumulasi depresiasi
|
Total cost
|
Kos total
|
Total biaya
|
Total asset
|
Aset total
|
Total aset
|
A. KOS
DAN BIAYA (COST VERSUS EXPENSE)
Perbedaan kos (cost) dan biaya (expense)
Kos (cost) adalah nilai dari asset yang diberikan atau akan diberikan,
untuk memperoleh asset lain.
Biaya (expense) adalah nilai dari asset yang diberikan unuk menghasilkan
pendapatan (revenue)
Sebagai contoh : pada perusahaan
jasa, tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan jasa yang dibeli atau
digunakan oleh pelanggan adalah biaya tenaga kerja dan bukan kos. Hal ini
dikarenakan tenaga kerja ini langsung digunakan untuk menghasilkan pendapatan
yang dibayarkan oleh pelanggan. Sebaliknya, pada perusahaan pemanufakturan,
tenaga kerja digunakan untuk memproduksi produk sehingga tenaga kerja diakui
sebagai kos produk yang diproduksi dan bukan menjadi biaya.
Jika asset yang diberikan
ternyata tidak menghasilkan apapun, dalam akuntansi ini tidak dapat digolongkan
sebagai kos ataupun biaya. Ini akan disebut sebagai rugi (loss).
B. OBJEK
KOS (COST OBJECT)
Objek kos dapat berupa aktivitas
apapun yang menjadi kepentingan dan perhatian manajemen baik dari fungsi,
proses, unit organisasi ataupun item fisik. Dan ini merupakan terma dasar, sama
dengan konsep entitas pada akuntansi keuangan.
C. KLASIFIKASI
KOS
Kos diklasifikasikan menjadi
tujuh berdasarkan basis berikut ini, yaitu sebagai berikut.
1. Klasifikasi
kos berbasis elemen produk
Kos yang merupakan elemen produk
adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Berikut ini adalah definisi masing – masing kos
elemen produk.
Bahan (materials)
Bahan adalah substansi utama yang
digunakan dalam produksi yang akan ditransformasi menjadi produk jadi yang
diproses menggunakan tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Kos bahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu bahan
baku (direct materials) dan bahan
penolong (indirect materials)
Bahan baku (direct materials) adalah semua bahan yang dapat diidentifikasi pada
produk jadi, dapat dengan mudah dilacak pada produk, dan merepresentasi kos
bahan terbesar dalam proses pemroduksian produk tersebut. Contoh lempengan besi
kaleng yang digunakan dalam perusahaan produksi bodi mobil.
Bahan penolong (indirect materials) adalah semua bahan
yang digunakan dalam pemroduksian produk yang bukan merupakan bahan baku.
Contoh lem yang digunakan dalam perusahaan sepatu.
Tenaga kerja (labor)
Tenaga kerja (labor) adalah tenaga fisik atau mental
yang digunakan dalam pemroduksian suatu produk. Tenaga dibagi menjadi dua,
yaitu tenaga kerja langsung (direct labor)
dan tenaga kerja tidak langsung (indirect
labor)
Tenaga kerja langsung (direct labor) adalah semua tenaga kerja
yang digunakan dalam pemroduksian suatu produk, yang dapat secara mudah dilacak
pada produk dan merepresentasi kos tenaga kerja terbesar dalam pemroduksian
produk. Contoh pekerja yang bertugas mengoperasikan mesin perakitan bodi mobil
dalam perusahaan pembuatan mobil.
Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) adalah semua tenaga
kerja yang digunakan dalam pemroduksian produk yang tidak dapat dikategorikan
sebagai tenaga kerja langsung melainkan dikategorikan sebagai overhead pabrik. Contoh pengawas pabrik.
Overhead pabrik (factory
overhead costs)
Overhead pabrik adalah akun yang digunakan untuk mengakumulasi kos
bahan penolong, tenaga kerja taklangsung, dan semua kos pemanufakturan
taklangsung. Contoh biaya sewa, listrik, air dan depresiasi pabrik. Dan kos overhed pabrik selanjutnya
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kos tetap, kos variabel, dan kos campuran (mixed).
2. Klasifikasi
kos berbasis keterlacakan dengan produk
Klasifikasi kos berbasis keterlacakan
dengan produk adalah kemampuan manajemen untuk melacak kos tersebut pada
pekerjaan tertentu, departemen tertentu atau area – area tertentu. Dalam basis
ini dibagi menjadi dua kos yaitu sebagai berikut :
a. Kos
langsung (direct costs)
Kos langsung (direct costs) adalah kos yang manajemen
mampu untuk melacak kos ini pada produk, departemen atau aktivitas tertentu
yang menikmati kos tersebut. Contohnya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
b. Kos
taklangsung (indirect costs)
Kos taklangsung (indirect costs) adalah kos yang sulit
untuk dilacak pada produk, departemen atau aktivitas tertentu. Kos ini umumnya
dibebankan menggunakan metode alokasi. Contohnya tenaga kerja taklangsung, dan
overhead pabrik.
3. Klasifikasi
kos berbasis hubungan dengan produksi
kos berbasis hubungan dengan
produksi dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu sebagai berikut :
a. Kos
prima (prime costs)
Kos prima adalah kos yang terkait
langsung dengan produksi, yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung.
b. Kos
konversi (convertion costs)
Kos konversi adalah kos yang
terkait dengan pertransformasian atau pengkonversian bahan baku menjadi produk
jadi, yaitu tenaga kerja dan overhead
pabrik.
4. Klasifikasi
kos berbasis hubungan dengan volume
Terdapat 3 jenis kos terkait
dengan volume produksi, yaitu sebagai berikut.
a. Kos
variabel (variable costs)
Kos variabel adalah kos yang
secara total akan bervariasi secara proporsional dengan perubahan volume
produksi, dalam pengertian jika volume produksi bertambah maka kos total jenis
ini akan ikut meningkat secara proporsional.
b. Kos
tetap (fixed costs)
Kos tetap adalah kos yang secara
total tidak berubah berapun perubahan dalam volume produksi.
c. Kos
campuran (mixed costs)
Kos campuran atau disebut juga
kos semivariabel secara karakter adalah gabungan dari kos tetap dan kos
variabel yaitu kos campuran bervariasi, tetapi tidak proporsional dengan
penambahan atau pengurangan volume produksi, contohnya kos perawatan mesin,
dimana semakin banyak volume produksi makan semakin tinggi kos perawatannya,
namun sekalipun mesin tidak digunakan akan tetapi tetap saja ada ks perawatan
mesin yang harus dikeluarkan.
5. Klasifikasi
kos berbasis area fungsional
Berdasarkan area fungsional kos
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
a. Kos
pemanufakturan atau kos produksi
Kos pemanufakturan adalah semua
kos yang terkait dengan produksi barang di pabrik.
b. Kos
pemasaran
Kos pemasaran adalah kos yang
digunakan untuk memasarkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
c. Kos
administrasi
Kos adminitrasi adalah kos yang
digunakan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan mengoperasikan perusahaan.
6. Klasifikasi
kos berbasis periode dibebankan pada pendapatan
Terdapat 2 kos yang dapat di
klasifikasikan sebagai kos berbasis periode dibebankan pada pendapatan, yaitu kos produk dan kos periode. Kos produk secara langsung maupun tak langsung dapat
diidentifikasi dengan produk sementara kos periode tidak. Manfaat
pengklasifikasian berbasis periode dibebankan pada pendapatan adalah membantu
manajemen dalam mengukur laba, dalam pembuatan laporan keuangan, dan untuk
mempertemukan antara biaya dengan pendapatan dalam periode yang tetap.
7. Klasifikasi
kos berbasih hubungan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan
Terdapat 3 kos dalam pengklasifikasian
kos berdasarkan hubungan dengan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan, yaitu sebagai berikut:
a. Kos
standar dan anggaran (standard and
budgeted costs)
Kos standar adalah kos yang harus
terjadi pada proses produksi tertentu dalam kondisi normal. Kos standar umumnya
terkait dengan kos perunit. kos anggaran adalah kos yang dinyatakan dalam kos
total yang digunakan untuk memprediksi aktivitas. Kos standar dan anggaran digunakan
oleh manejemen untuk perencanaan kinerja periode ke depan.
b. Kos
terkendalikan dan takterkendalikan (controllable
and noncontrollable costs)
kos terkendalikan adalah kos yang
dapat secara langsung dipengaruhi (dikendalikan) oleh manajer dalam periode
waktu tertentu. Kos tak terkendalikan adalah kos yang tidak dapat secara
langsung dikendalikan oleh manajer dengan tingkat otorisasi atau wewenang
tertentu.
c. Kos
tetap komitmenan dan diskresi (committed and discretionary fixed costs)
kos tetap komitmenan adalah kos
yang muncul dari kebutuhan dasar organisasi, yang memiliki manfaat jangka
panjang dan tidak dapat seketika dikurangi tanpa memberi dampak pada kemampuan
organsisasi beroperasional secara normal. Kos tetap diskresi adalah kos yang
muncul dari keputusan yang tepat yang diambil untuk periode satu tahunan.
Komentar
Posting Komentar