EKMA4315 - PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN AKUNTANSI KOS


PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN AKUNTANSI KOS
Pengantar
Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi finansial/keuangan yang relevan dan handal yang terkait dengan entitas ekonomi. Dimana informasi finansial ini berguna baik untuk pihak internal entitas, yaitu manajemen ataupun pihak eksternal yang berkepentingan seperti investor, kreditor dan dirjen pajak.
Informasi finansial sangat berperan penting dalam kesuksesan suatu perusahaan mengingat ketatnya kompetisi yang ada dalam lingkungan bisnis pada masa sekarang ini. Setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan competitive advantage-nya (keunggulan kompetitif) semaksimal mungkin. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif adalah dengan memberikan perhatian lebih pada pengendalian kos atau disebut dengan akuntansi kos. Akuntansi kos menghasilkan seluruh data kos yang dibutuhkan manajemen dalam pengendalian operasi dan dalam membuat rencana untuk masa yang akan datang, sehingga akan memudahkan manajemen dalam pengalokasian sumberdaya dengan cara yang paling efisien dan pada tempat yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
Setiap perusahaan/entitas membutuhkan akuntansi kos untuk menyediakan informasi keuangan, namun tingkat kompleksitasnya berbeda-beda dan secara umum perusahaan pemanufakturan memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dibandngkan jenis perusahaan lain.

A.    PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN (MANUFACTURING)
Terdapat 3 jenis perusahaan secara umum, yaitu perusahaan pemanufakturan, perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda.

1.     Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dalam bentuk yang secara fisik tidak terdapat perubahan dengan saat barang tersebut dibeli dari pemasok. dengan alur kegiatan
Produsen (pemasok/distributor) -> Gudang Produk -> Bagian Penjualan -> Pelanggan

2.     Perusahaan Pemanufakturan
Perusahaan pemanufakturan adalah perusahaan yang mengonversi (mengubah melalui proses produksi) bahan baku menjadi produk jadi (barang jadi) dengan menggunakan tenaga kerja dan berbagai sumberdaya lainnya di departemen produksi atau sering disebut dengan pabrik (factory). Memiliki beberapa akun sediaan yaitu :
a.      Sediaan bahan
b.     Sediaan bahan habis pakai pabrik
c.     Sediaan produk dalam proses, dan
d.     Sediaan produk jadi

3.     Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang memberikan pelayanan atau jasa pada pelanggannnya. Contohnya, Bank, KAP, konsultan dan rumah sakit.

B.     STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PEMANUFAKTURAN
Perusahaan pemanufakturan pada umumnya memiliki tiga fungsi yaitu pemanufakturan (pabrik), pemasaran, dan administrasi. Adapun struktur organisasi perusahaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu manajemen, departemen produksi dan departeman penunjang atau pendukung atau jasa.
Manajemen untuk mengelola administrasi, dan perencanaan bisnis.
Departemen produksi adalah departemen yang secara langsung terkait dengan proses produksi barang atau produk.
Departemen penunjang atau pendukung atau jasa adalah departemen yang bertugas untuk mendukung operasional yang berjalan di departemen produksi atau departemen pendukung lainnya.

C.    AKUNTANSI KOS SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Akuntansi kos merupakan system yang bertujuan menyediakan informasi kos terkait produksi produk (barang) dan jasa. Aktivitas yang terdapat didalamnya meliputi aktivitas mengidentifikasi, menentukan, mengukur, melaporkan dan menganalisis berbagai elemen kos langsung (direct costs) dan tak langsung (indirect costs) terkait dengan pemroduksian dan pemasaran produk dan/atau jasa.
Akuntansi kos juga berfungsi sebagai alat mengukur kinerja, kualitas produk, dan produktivitas sehingga akuntansi kos sebenarnya lebih luas dari hanya sekadar menghitung kos produk sebagai tujuan penilaian sediaan dalam laporan keuangan. Akan tetapi, akuntansi kos juga bertujuan menghasilkan data dan informasi kos yang digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan.
Sistem akuntansi kos membutuhkan setidaknya 4 (empat) bagian, yaitu sebagai berikut.
1.     Basis pengukuran input,
2.     Metode akumulasi kos,
3.     Asumsi aliran kos,
4.     Kapabilitas pencatatan aliran kos sediaan pada interval waktu tertentu.

1.     Basis pengukuran input
Basis pengukuran input adalah pengukuran/perkiraan input yang digunakan dalam proses produksi sebelum dilakukan pencatatan. Terdapat 3 basis pengukuran yaitu aktual, normal, dan standar.
Basis pengkuran input aktual yaitu seluruh input yang digunakan dicatat berdasarkan kos sesungguhnya terjadi. Tiga elemen kos produksi yaitu bahan baku, tenaka kerja langsung dan overhead pabrik akan dicatat sebesar kos yang sesungguhnya terjadi.
Basis pengukuran input normal yaitu seluruh kos produksi dicatat sebesar kos yang sesungguhnya terjadi, kecuali untuk overhead pabrik.
Basis pengukuran input standar yaitu seluruh kos produksi akan dicatatkan berdasarkan kos standar yang telah ditetapkan di awal periode. Biasanya diunakan untuk memproduksi satu unit produk atau barang.

2.     Metode akumulasi kos
Metode akumulasi kos adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan atau mengakumulasi seluruh kos produksi agar dapat diketahui berapa besarnya kos produksi total dan juga menentukan apakah kos prokusi ini akan dibebankan pada pekerjaan tertentu ataukah pada departemen tempat terjadinya kos tersebut. Pada metode ini terdapat 2 jenis metode yaitu sistem kos perkerjaan-order dan sistem kos-proses.

3.     Asumsi aliran kos
Asumsi aliran kos adalah pencatatan kos berdasarkan perkiraan perhitungan aliran kos yang terjadi. Setidaknya terdapat 3 (tiga) asumsi aliran kos, yaitu asumsi masuk pertama keluar pertama (MTKP) atau first in first out (FIFO), asumsi masuk terakhir keluar pertama (MTKP) last in first out (LIFO) dan asumsi rata – rata berbobot (weighted average).

4.     Kapabilitas interval pencatatan
Dalam pengukuran kos persediaan terdapat dua interval pencatatan yang digunakan interval pertama adalah periodik dan yang kedua adalah perpetual.
Sistem pencatatan periodik atau system sediaan fisik dalam penentuan kos produk terjual dan nilai sediaan akhir harus terlebih dahulu dilakukan perhitungan secara fisik yang perhitungannya dilakukan secara periodik, umumnya dilakukan setiap akhir periode akuntansi.
System pencatatan perpetual aliran sediaan diikuti secara terus-menerus dalam pembukuan perusahaan sehingga setiap saat dapat diketahui berapa besarnya kos produk atau barang terjual dan sediaan akhir. Pada system ini setiap pembelian dan penggunaan sediaan akan langsung dicatat pada akun sedian dan agar aliran sediaan dapat diikuti secara kontinu atau terus-menerus maka digunakanlah alat bantu berupa kartu sediaan.

D.    KEBERGUNAAN DATA AKUNTANSI KOS
Informasi yang dihasilkan oleh system akuntansi kos pada dasarnya adalah untuk penentuan kos produk (product cost) dan harga jual produk (selling price). Selain itu, informasi ini dapat membantu manajemen merencanakan dan mengendalikan operasional. Berikut ini merupakan kebergunaan data kos yang disediakan oleh akuntansi kos :
1.     Penentuan kos produk dan harga jual
Data dan informasi yang dihasilkan dari prosedur – prosedur akuntansi kos dapat digunakan untuk menentukan kos produk sehingga menghasilkan makna pada laporan keuangan dan laporan – laporan lain yang relevan bagi manajemen. Data dan informasi ini dirancang untuk memungkinkan penentuan kos produk per unit dan kos produksi total. Manfaat lain yang diperoleh dari data tersebut adalah  mempermudah manajemen dalam pembuatan berbagai keputusan terkait dengan pemasaran, antara lain sebagai berikut :
a.      Penentuan harga jual produk
b.     Memenangkan kompetisi
c.      Penawaran untuk kontrak
d.     Penganalisisan profitabilitas

2.     Perencanaan dan pengendalian
Salah satu fungsi terpenting akuntansi kos adalah pengembangan informasi yang dapat digunaan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasional.
Perencanaan adalah proses penetapan tujuan atau sasaran perusahaan dan menentukan alat yang dapat digunakan untuk mencapainya. Untuk memperoleh perencanaan yang efektif perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas dan rencana harus terperinci.
Pengendalian adalah proses pengawasan (monitoring) jalannya operasional perusahaan dan menentukan apakah tujuan telah tercapai melalui identifikasi proses yang berjalan. Pengendalian yang efektif dapat dilaksanakan dengan cara :
a.       Penugasan pertanggungjawaban (assigning responsibility)
b.       Pengukuran dan pembandingan antara tujuan atau rencana dengan hasil secara periodik
c.       Pengambilan tindakan koreski yang dibutuhkan

E.    AKUNTANSI KOS DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi keuangan
1.  Terfokus pada pengumpulan informasi yang digunakan untuk pembuatan laporan keuangan untuk kebutuhan informasi bagi pihak internal dan eksternal
2.     Isi laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan aliran kas
3.     Menunjukan kondisi perusahaan secara keseluruhan
4.     Laporan keuangan disusun berdasarkan PABU, SAK, SAS atau SAK-ETAP
Akuntansi Kos
Akuntansi kos menyediakan informasi yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan. Yaitu pada laporan neraca dan laba-rugi.

F.     AKUNTANSI KOS DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Selain informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan manajemen memerlukan tambahan laporan, skedul dan analisis lainnya untuk melakukan perencanaan dan pengendalian. Akuntansi kos memberikan tambahan informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan-laporan khusus ini.

Bahan informasi mengenai perusahaan manufaktur dan akuntansi kos ini disadur dari buku akuntansi biaya terbitan Universitas Terbuka. Semoga bermanfaat..

Komentar

  1. PT. Lima Putra memproses produk-produknya melalui dua departemen produksi, yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Semua bahan dipotong di departemen pemotongan untuk kemudian diteruskan kedepartemen perakitan. Berikut ini adalah data kuantitas fisik dari dua departemen Pemotongan dan Perakitan.

    No Keterangan % Penyelesaian Departemen
    M L OH Pemotongan Perakitan
    1 BDP-Awal:
    - Pemotongan 75% 30% 50% 200
    - Perakitan 20% 10% 20% 250
    2 Unit Dimulai(TI) 850 650
    3 Unit Ditambahkan -
    4 Unit Jadi (TO) 750 650
    5 BDP-Akhir
    - Pemotongan 75% 25% 40% 250
    - Perakitan 100% 80% 80% 250

    Diminta:
    1. Hitunglah unit ekuivalen di Departemen Pemotongan menggunakan metode Rata-rata!
    2. Hitunglah unit ekuivalen di Departemen Perakitan menggunakan metode Rata-rata, dengan asumsi tingkat penyelesaian 100% dari Departemen Pemotongan!


    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKMA4315 - pengertian dan pengklasifikasian kos

SKAI BPR (Satuan Kerja Audit Internal) sesuai SE OJK No 7